Minggu, 31 Januari 2010

DAsar PRAMPOK

Banyak perkara yg berlaku semenjak mendiamkan diri dari berblogging ni.banyak perkara yg di pelajari dari pengalaman & kesilapan. Hikmah sebalik kejadian adalah hikmah yg terbesar2 anugerah dari Allah swt. Alhamdulillah limpah kurnia yg tidak putus2 memberikan rezeki yg melimpah ruah.

Banyak hal yang berlaku kebelakangan ini, diuji dengan pelbagai masalah dan musibah. Asakan yang bertali arus menyebabkan kadang kala rasa tertekan dan tidak tau bagaimana saya luahkannya. Tapi bagimana saya melaluinya hanya Allah saja yang tau. Bila direnung kembali mungkin ini semua adalah ujian kepada diri. Dulu hanya mendengar dan melihat saja ianya berlaku kepada orang lain tapi bila diri sendiri yang menghadapinya barulah tau betapa payah dan sukarnya melalui setiap detik.
Terpikir kalau setiap keputusan yang dibuat ketika ini akan memberi kesan pada masa akan datang. Entahlah apa yang terjadi mungkin ada hikmah disebalik kejadian yang berlaku cuma sebagai hambanya yang bersabar menghadapi dugaannya. Ya Allah berilah kekuatan kepada hambamu ini….

Kurang bersyukur kali yah..?? iyah.. gak tau kenapa akhir-akhir ini Saya tuh sering banget ketiban sial.. masa Allah.. cobaan apa lagi yang kau berikan kepada hamba-Mu yang imyut dan kiyut ini.. mudahkan lah jalanku ya Allah..

hum.. mukadimah yang aneh kan?? iyah.. itung-itung buang sial.. setelah menulis tentang musibah..bah..bah.. yang sebenernya bukan the real musibah,, orang cuma nodong tapi gak papa kok,, cuma saya ajah yg lagi pengen nulis di blog dan mengkategorikannya menjadi musibah.. eh akhirnya kena musibah besar dah.. wait.. wait.. bukan musibah besar juga seh.. tapi musibah yang gak biasa ajah.. tak diduga dan diperkirakan sebelumnya.

cuma sekadar tambah info. berhubungan kejahatan di Malaysia. Kayaknya baru baru saya baru denger dari orang singapore sendiri, ada masuk koran local Singapore bahwa ada salah satu orang singapore yang sedang isi bensin di johor baru, tangannya di sabet sama golok. ada lagi cerita temen saya di salah satu mal di johor baru, kalo gak salah city square. katanya dia pernah liat ada yang kena todong waktu jalan jalan di mal (di dalam mal), wah parah kan. Taman anggrek aja gak pernah kejadian kayak gitu.

Setelah kejadian menimpa saya baru saya teringat akan cerita kawan-kawan tentang kejahatan di Negara jiran kita" Malaysia".
Sabang waktu, ada sahaja kejadian yang menimpa diri kita. Boleh jadi kita suka akan kejadian itu kerana ia menjadikan hati kita senang dan kita nampak terus faedah daripada kejadian itu. Namun, selalunya, kita terlepas pandang akan hikmah disebalik setiap kejadian. Terutamanya, kejadian yang menyebabkan diri kita mengalami kesukaran dan kepayahan.

Baru-baru ini, banyak hal yang terjadi kepada aku. Semua kejadian ini berlaku di masa aku sedang sibuk dengan persediaan menghadapi minggu-minggu yang sulit. Sakit kepala juga dibuatnya. Alhamdulillah, aku dapat menerima setiap kejadian itu. Walaupun terpikir juga kenapa hal itu boleh berlaku. Macam sangat tak logik pun ada. Kebanyakan yang berlaku tu adalah disebabkan oleh kecuaian diri aku. (kate orang Malaysia) hehehe

Perampokan terhadap mahasiswi Indonesia di sering terjadi Malaysia. Pada awal tahun 2008 saya ke Malaysia untuk melajutkan studi pada jejeng masater, saya tingal di Kompleks Hentian Kajang Selangor, komples hentian kajang banyak rumah flat (di Indonesia apartemen/ rumah susun yang dihuni ratusan mahasiswa Indonesia yang belajar di Universiti Kebangsaan Malaysia. Pada suatu malam kami sedang asyik bercengkrama di depan rumah, tiba-tiba kami mendengar teriakan seorang mahasiswa asal Banten, Layla, mahasiswi program doktoral di jurusan psikologi Universiti Kebangsaan Malaysia, dirampok, ini bukan berlaku kepada hasasiswa asal Banten ini, ketika kami sedang makan siang dia salah satu rumah makan yang berada di komples hentian kajang. Kami mendengar salah seorang kawan yang berasal dari Jawa Timur menceritakan musibah yang menimpah dirinya, ia bersama dengan dua orang kawan serumahnya kehilangan tiga leptop. menjelang akhir semester pertama pak Gatot salah seorang mahasiswi program doctoral kehilangan sebuah leptop dan sebuah hendikem. Tragis memang, kejadian yang menimpah mahasiswa Indonesia di Malaysia bukan hanya berkisar pada beberapa perkara diatas tetapi mahi banyak lagi yang menimpah mahasiswa Indonesia.

Oleh itu, aku ingin berbagai cerita di bawah untuk dijadikan pedoman kepada diri aku sendiri dan juga pembaca sekalian, dua kali perampokan yang menimpa saya sayapun mengambil hikmah dari dua peristiwa yang saya ceritakan di bawa ini.

Pada hari sabtu saya dan tiga orang kawan lainya membuat kesepakatan untuk kami habiskan malam minggu di Kuala Lumpur. Pada pukul 04: 30 Am waktu Malaysia kami menuju ke hentian (terminal) kajang. Namun, kami harus menunggu salah seorang kawan Feri namanya mahasiswa program master pada bidang politik Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) asal Riau, sambil menunggu Feri, saya Pak Kris mahasiswa program doctor asal Kalbar dan Isnanto mahasiswa program master asal Gorontalo. Berbual tentang perampokan yang dialami oleh Isnanto, ketika itu Isnanto dari hentian (terminal) kajang menuju ke rumah saya dalam perjalanan ke rumah saya dia dicegat oleh salah seorang perampok yang keturunan India dan Isnanto harus kehilangan Hp miliknya.

Setibanya Feri di hentian kami pun menuju Kuala Lumpur dengan menggunakan bas U40 tujuan pasar seni dengan ongkos 2 dua ringit seorang untuk pergi dan balik dalam perjalanan kejang pasar seni yang ditempuh dengan 1/2 jam, kami bergurau didalam bas untuk melepaskan kepenatan selama perjalanan, kerna hari itu hari sabtu banyak banyak yang kepingin malam minggu di Kuala Lumpur, (banyak tempat hiburan disana kali yeee) 80% dari penumpang bas U40 adalah warga Indonesia yang berprofesi sebagai tenaga kerja di Malaysia.. riuk-piuk bahasa yang kami dengar dari bahasa Jawa, Aceh, Padang, dan bahasa Kupang, saya pun katakana kepada pak Kris dalam mobil ini kite semua warga Indonesia dari Sbang sampe Maroke, pak Kris tersenyum simpul hehhe

Sesampai di pasar seni kami menuju ke petaling jaya tempet penjualan aksesori, di petaling kami berjumpa beberapa kawan yang sama-sama kuliah di Universiti Kebangsaan Malaysia, yang lagi mili-mili aksesoris untuk oleh-oleh ke Indonesia nanti. Kami keliling sambil liat-liat. Setelah masuk waktu magrib kami harus tunaikan panggilan Allah kami menuju Mesjid Jamek. (di kenal dengan mesjid India) saya Feri, dan Isnanto sholat berjama, sementara pak Kris yang beragama Katolik menuggu kami di depan Mesjid Jamek. Setelah sholat kami menuju ke dataran merdeka (tempat ini biasa digunakan untuk hari-hari besar kenegaraan) kami duduk sambil menukmati indahnya Kuala Lumpur dan berbual di temani kaleng-kaleng coka-cola masuk pukul 10 mala kami harus ke terminal pasar seni untuk kembali ke hentian kajang.

Dalam perjalanan menuju ke terminal saya diikuti oleh serang leleki Malaysia berketurunan India, laki tersebut sambil memanggil kami pun cuek aja sama pagilan itu. Sesamapi di terminal kami menggu bas U40 tujuan hentian kajang, ternyata si lelaki itu menghampiri saya dan berkata. "
India : Awak bagila saya duit, awak punya isteri saya punya isteri dan anak bagilah saya duit"
Saya: Kalau awak nak wang kerja lah cik, saya ta punya wang untuk boleh bagi awak, saya pelajar kat sini kat UKM,
India: awak ta bagi saya saya koyak baju dan seluar awak
Nadanya semakin mengancam
Saya : ta ada duit
India : (semakin medekat) dan memegang krak baju saya. Awak tak bagi, awak saya hantam
Saya : dengan sedikit nada ketakutan. saya katakan baik cik saya bagi awak duit dua ringit

Sambil membuka isi dompet si India itu pun meminta leh sampi-sampi meminta 50 ringit sayapun jadi kesal. Saya beri si India itu 10 ringit dengan harapan dia bisa kasihan sama saya. Alhamdulillah India itu pun pergi dengan mengucapkan terima kasih.

Kekesalan yang terjadi pada diri saya bukan karena saya harus korbankan duit 10 ringit tetapi kekesalan yang terjadi dimana kawan-kawan saya hanya melihat tanpa bereaksi apa-apa. Sambil menunggu bas kawan-kawan saya pun mengejek saya. Kata kawan si Feri soalnya kamu tak ada raut wajah seperti orang melayu. Saya menjadi emosi dan berkata jadi selama ini kamu membedakan saya dengan diri kalian saya insaya ciptaan Allah juga. Kata Isnanto gaya kamu seperti orang Flores.. saya tanba emosi dengan nanda orang Ambon saya katakan babi ajing buat par ose. Kalian kawan saya, masa saya dalam posisi seperti ini masih aja katakan hal yang menjengkelkan. Pak Kris mengambil posisi netral dalam musibah ini.. setelah sampai di kajang saya pun traktir mereka untuk makan, itung-itung untuk mereka memaafkan saya dengan kata2 kasar saya selama perjalanan dari terminal Pasar Seni Kuala Lumpur ke hentian… soalnya dalam perjalanan ada beberapa perkataan seakan-akang ada yang jadi pahalawan pada saat itu…kasiahan kawan tak punya sifat toleransi.. atau tak punya keberania. Namun. Semua kejadian ada HIKMAHNYA

Tidak ada komentar: