Kamis, 22 Juli 2010

MAKNA KATA DALAM BAHASA
MALAYSIA DAN INDONESIA

Malaysia dan Indonesia merupakan dua negara jiran yang dekat. Oleh karna itu, hubungan antara kedua negara harus dijaga dengan baik. Salah satu cara untuk menjaga hubungan antara kedua negara ini adalah dengan mengembangkan komunikasi secara efektif. Sarana pertama yang dapat digunakan dalam berkomunikasi adalah bahasa. Bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi bagi kedua-dua negara bahasa ini dituturkan dari satu bahasa iaitu bahasa Melayu Riau Johor, dengan demikian Malaysia dan Indonesia mempunyai hubungan yang sangat kuat. Akan tetapi, baik perkembangan bahasa Malaysia maupun bahasa Indonesia dipengaruhi oleh pelbagai foktor separti kondisi geografik, kebudayaan dan sejarah sehinga mengakibatkan kedua bahasa ini mengalami perkembangan yang berbeda.

Bahasa Indonesia dan bahasa Melayu merupakan dua bahasa daripada rumpun yang sama, berasal dari induk yang sama yakni bahasa Proto-Malay. Walaupun tingkat kesalahfahaman antara kedua-dua penutur bahasa Indonesia dan bahasa Melayu masih lagi berlaku, namun dalam sebeberapa kosa kata, baik lisan maupun tulisan, ditemukan banyak perbedaan.

Pada perkataan bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor separti yang telah diungkapkan di atas, namun adalah benar pada umumnya pilihan perkataan juga agak arbitrari-asalkan penceramah bersependapat dari segi gaya tata kalimat dan leksik. Hal ini benar dalam bahasa Malaysia maupun Indonesia; setiap bahasa ada kecenderungannya terhadap pilihan perkataan atau kata majmuk. Permasalah yang tidak ketara di kalangan penduduk Malaysia yang membaca teks Indonesia ialah hal perkataan yang sama dalam kedua tetapi membawa makna yang sungguh berlainan.

Dalam pembentukan pembendaharaan kata dalam bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia sangat beraneka ragam, sepanjang sejarah bahasa Melayu (Malaysia dan Indonesia merupakan bahasa Austronesia lain yang tesebar di Nusantara. Bahasa pinjaman yang memperkaya pembendaharaan kata dalam bahasa Melayu Malaysia-Indonesia adalah bahasa Inggris dan Belanda) mempunyai kontak dengan bahasa-bahasa lain, salah satu aspek dalam perkembangan bahasa Malaysia dan Indonesia iaitu perbedaan dalam penyarapan bahasa asing, tradisi pembentukan istilah baru dalam kedua bahasa ini agak berbeda (Alieva 1991). Terutama asal-usul dalam pembendaharaan kata, perbedaan yang terjadi memeliki potensi penyebab terjadinya kesalafahaman dan tidak faham penutur dari kedua negara tentu saja hal ini menimbulkan masalah dalam berkomunikasi.

Perbedaan inilah yang menunjukkan keindahan dan kekayaan Bahasa Melayu. Kita harus melihat Bahasa Melayu Malaysia dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang sama. Hal ini penting karna kekuatan dan pengaruh Bahasa Melayu tidak terletak pada berbagai ragam dialek negeri atau dialek daerah, tetapi pada darajat atau tarafnya sebagai bahasa ilmu, bahasa sains dan teknologi, bahasa pemerintahan (kerajaan), bahasa perdagangan dan bahasa budaya yang tinggi di peringkat rantau ini.

Sudah tidak asing lagi bagi siapa saja bahwa antara bahasa Malaysia dengan bahasa Indonesia mempunyai ikatan yang sangat erat. Walaupun duanya berazaskan bahasa yang sama yaitu bahasa Melayu yang berasal daripada rumpun yang sama, namun masing-masing menampakkan variasi yang tumbuh pesat sehingga perbedaan kosa kata tidak dapat dielakkan, terutama bahasa Indonesia yang berkembang besar sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa tersendiri (Asmah, 1998). Bahasa Indonesia dipengaruhi oleh bahasa penjajah, bahasa daerah yang beratus-ratus jumlahnya, dan unsur bahasa serapan asing, sehingga sekarang ini pengguna bahasa Malaysia mulai tidak lagi mengenali kosa kata bahasa Indonesia, manakala pengguna bahasa Indonesia tidak pula menggunakan dan mengenali kosa kata yang berasal dari proto-Malay. Apabila diperhatikan dengan saksama, banyak entri dalam bahasa Melayu yang tidak diguna dan dikenali lagi oleh pengguna bahasa Indonesia, tapi jika ditelusuri lebih jauh, sebenarnya kosa kata itu dulu pernah dipakai oleh pemakai bahasa Indonesia.

Huraian ini bertujuan untuk mengenal pasti senarai kosa kata dalam bahasa Melayu Malaysia yang sulit difahami oleh penutur bahasa Indonesia. Selain itu untuk mengenal pasti perbedaan dari sudut makna kosa kata kedua bahasa berdasarkan makna yang ada pada kamus kedua bahasa. Walaupun masih terdapat keadaan saling memahami antara penutur bahasa Melayu Malaysia dengan penutur bahasa Indonrsia, namun perbedaan kosa kata yang digunakan dalam bahasa tulis maupun bahasa lisan sangat berpengaruh terhadap kesalahfahaman dalam berkomunikasi.

Selain memeliki arti kata yang berbeda di setiap daerah, permasalahan salahfamam antara dua orang penutur daripada dua negara yang berbeda. Asmah (1988: 128) menghuraikan bahwa hampir 30 peratus maklumat dari pengguna bahasa Indonesia tidak dapat sampai kepada pengetahuan pengguna bahasa Malaysia. Kenyataan itu menunjukkan bahwa antara kedua bahasa semakin banyak perbedaan sehingga mengalami divergence (proses penyimpangan). Perbedaan makna antara bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia berada dalam tahapan homonim, iaitu sama nama tetapi makna berbeda.

Perbedaan ini dapat berkembang menjadi gejala polisemi, iaitu satu kata tetapi mempunyai makna yang banyak. Antara bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia dikesani bahwa perbedaan makna telah menjadi berbeda penggunaannnya dalam ayat. Kenyataan menunjukkan bahwa, walaupun suatu bahasa berasal daripada rumpun yang sama, dapat saja menjadi bahasa yang berbeda dalam kurun waktu ratusan tahun mengikut sejarawi rumpun bahasa.

Perbedaan makna kata dalam bahasa Malaysia dan bahasa Indonesa sering terjadi kesalahfahaman kata dalam percakapan, baik dalam percakapan resmi maupun percakapan yang tidak resmi. Hal ini, dapat menimbulakan permasalah yang terjadi karna perbedaan makna kata yang mempunyai arti yang tidak sama antara bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia.

Kadang dalam percakapan dengan rekan-rekan dari Indonesia bertutur menggunakan kata-kata yang tidak dimengarti sehinga menimbulkan kesalahpfahaman, selain perbedaan kosa kata kedua bahasa juga memiliki perkataan-perkataan yang sama tetapi berbeda arti (homonym). Oleh karena perkataan-perkataan tersebut seringkali digunakan dalam kedua bahasa tersebut menujukan maksud yang berbeda pula maka hal tersebut mudah menimbulkan kesalah-pahaman. Beberpa contah kata yang mempunyai makna yang berbeda.

Khidmatan

Perkataan khadmatan dalam bahasa Malaysia merujuk kepada pelayanan (bertugas memenuhi keperluan orang ramai), kerja untuk kebijakan untuk masyarakat umum. Kata ini dapat digunakan oleh siapa saja yang merujuk pada orang yang berkerja dengan suatu institusi atau melakukan sesuatu dibidang perkhadmatan umu. Contoh ayat:

Puan Hawa daripada Malaka merupakan seorang yang bekerja di Universiti Kebangsaan Malaysia, ia memebrikan khidmatan yang berkenan dengan hal-ehwal pelajar.

Perkatan khadmatan berbeda artinya dalam bahasa Indonesia, perkataan khadmatan merujuk kepada memberi tumpuan sepenuhnya kepada orang yang dihormati. Contoh ayat.

Pak Padri adalah orang yang sangat dihormati di kampung Waru, karna beliau merupakan ahli parlemen yang lahir di kampung tersebut.

Kakitangan

Kakitangan bermakna pekerja, pembantu (yang turut melaksanakan atau mengurus kerja), kakitangan berarti juga semua pekerjaan pejabat atau serikat. Contoh ayat:

Hapis merupakan kakitangan kerajaan Malaysia, yang saat ini sedang melancong ke Jakarta

Percakapan di Indonesia perkataan kakitangan bermakna orang yang diperalat orang lain untuk membantunya. Dalam percakapan sehari-hari kakitangan juga bermakna orang kepercayaan daripada seseorang atau orang yang diberi kepercayaan oleh seseorang untuk mengurus urusannya. Contoh ayat:

Gani adalah salah seorang yang menjadi kakitangan daripada Bento, ditangkap oleh polis di jalan A.Yani Jakarta selatan semalam, ia merupakan suspek pembunuhan terhadap Yunita.

Bengkel

Kata bengkel dalam bahasa Melayu Malaysia dan Indonesia mempunyai arti dan tujuan yang sama bengkel iaitu tempat membaiki kereta, atau kilang kecil (tempat tukang-tukang berkerja. Contoh ayat:

Syrikat-syarikat kerja sama kenderaan Melayu Malaka juga sudah mempunyai tempat membaiki kereta.

Dalam kamus dewan, edisi keempat 2005, kata bengkel digunakan sebagai laras bahasa dengan arti, musyuarat secara berkelompok untuk mengkaji (pelatihan) sesuatu atau bertukar-tukar pendapat (idea) tentang sesuatu. Contoh ayat:

Semua pelajar dijemput hadir dalam bengkel penulisan tesis yang akan diadakan pada tarikh 12 Ogos 2008 di bilik musyuarat ATMA.

Pejabat
Perkataan pejabat dalam bahasa Malaysia merujuk kepada bangunan yang dijadikan tempat untuk urusan-urusan resmi kerajaan. Kata ini dapat digunakan oleh sesiapa saja yang merujuk pada benda, bangunan, atau tempat. Contoh ayat.

“Tuan harus pergi ke pejabat imigresen untuk memanjangkan visa”
“Pensyarah itu mengajar di jabatan bahasa Melayu”

Berbeda dengan bahasa Indonesia, perkataan pejabat merujuk kepada orang penting dan terkemuka di lingkungan pegawai kerajaan / pemerintahan, ditujukan kepada pegawai tinggi saja dan bernilai rasa positif. Contoh ayat:

“Sekarang si Martini sudah menjadi istri pejabat, sudah berubah gaya
hidupnya”

Perbedaan kosa kata antara bahasa Melayu Malaysia dengan bahasa Indonesia ini, memberi tanda kepada pengguna kedua bahasa bahwa, telah terjadi pergeseran makna dan menurunnya tingkat kesefahaman antara kedua pengguna bahasa. Pada satu sisi kedua negara (Malaysia dan Indonesia) memang berbeda, tetapi pada sisi lain kedua negara mempunyai sejarah yang sama terutama dari aspek bahasa karna berasal daripada rumpun yang sama. Walaupun berasal dari rumpun bahasa yang sama, tetapi dalam perkembangan bertahun-tahun, telah terjadi perubahan berbagai asepk kebahasaan separti banyaknya ditemukan perbedaan kosa kata, tidak saja perbedaan dari sudut bentuknya tetapi juga perbedaan makna, apalagi jika diamati lebih jauh perbedaan dari sudut tatabahasa.

Perbedaan antara bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia merupakan hal yang tidak pelu dibesar-besarkan perbedaan tersebut hendaklah kita jadikan sebagai ukuran berapa jauh kita boleh berkomunikasi dengan sesama orang yang mengunakan bahasa dari rumpun yang sama.

Bahasa Melayu mempunyai banyak dialek dan setiap dialek mempunyai perbedaan. Pada hakikatnya bahasa Melayu bersifat sejagat, bahasa Melayu bukan untuk orang Melayu yang berada di rantau ini saja. Akan tetepi bahasa Melayu adalah bahasa ilmu yang patut untuk dilestarikan sebagai bahasa komunikasi dari masa ke masa. Banyak perkataan yang tidak diketahui oleh penutur bahasa Melayu yang lain, penggunaan Bahasa Melayu di Malaysia dan Indonesia berbeda bergantung kepada sejarah dan budaya. Tidak boleh dibedakan secara menyeluruh antara bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. Namun, jika dibedakan daripada segi sejarah, budaya, tatabahasa kedua-dua boleh memahami antara satu sama lain, tetapi berbeda dari segi ejaan dan kosa kata.

Untuk menyatukan bahasa antara kedua negara (Malaysia dan Indonesia), maka diperlukan kamus untuk mempermudahkan pelajar atau pekerja dari kedua-dua negara dalam berkomunikasi, sehinga kesalahfahaman dalam pengunaan kata-kata yang sama namun arti yang berbeda. Aneka ragam bahasa dan kosa kata adalah khazana kekayaan dalam pegunakan bahasa, perbedaan bahasa di dunia Malayu bukannya suatu yang harus kita hindari tetepi perbedaan inilah yang dapat menyatuhkan kita sebagai penutur bahasa Melayu. Apabila kita merujuk kepada kamus dari kedua-dua negara perkataan yang telah disebutkan di atas mempunyai makna yang hampir sama.

Tidak ada komentar: