Senin, 07 September 2009

Di Hari Minggu

Kriinnnggg jam weker berbunyi kira-kira sekitar jam 05.00 pagi tandanya untuk melaksanakan perintah yang Maha Kuasa (shalat shubuh). Padahal waktu shubuh untuk daerah Selangor adalah jam 06,00 tapi biarlah saya shalat jam 06.00, untuk ke masjid dari rumah lumayan jauh Aku beranjak dari tempat tidur dan mengambil air wudhu, yaa lumayanlah air di Selangor/ Malaysia cukup dingin untuk pagi hari. Setelah melaksanakan shalat shubuh aku pun kembali untuk beristirahat karena malamnya tidurku sampai larut. Kira-kira jam 10.00 aku bangun dan teringat bahwa hari ahad ini aku dan teman-teman ku untuk lari pagi.

Memeng hari Minggu, enaknya tidur. Tapi lebih enak lagi lari pagi di kompleks (kata kawan). Biasanya, lari pagi aku selalu berakhir kembali di tempat tidur..hehehhe, kalau saya lari pagi selalu singgah sebentar diwarung Mulajid, pemiliknya berketurunan India yang beragama Islam, di warung itu saya membeli air mineral dan beberapa keperluan untuk sarapan pagi nanti, warung pak Mulajid Selalu begitu, tidak ada yang baru dan yang beda dari isi warungnya.
Tapi hari Minggu ini beda.

Pertama, lari pagi lagi setelah hampir sebulan males-malesan di kasur, dengan alasan Matahari sembunyi terus di balik awan. Pagi itu lari pagi, aku melihat orang hampir baku hantam. Gara-garanya apa nggak jelas. Sepertinya ada seorang bapak yang marah kepada panitia turnamen sepakbola cilik antar. Mungkin marah karena track jogging mau ditutup. “Saya ini pelari maraton Maluku hehehehheh (mampus kali yeee kalau jadi pelari) Pak! Saya ngerti soal lari!” semprot si Bapak. Karena dua orang itu hanya tarik-tarikan tangan dan nggak jadi berkelahi, aku lantas berlalu saja.

eeeh, baru jalan 5 meter, aku melihat orang-orang berkerumun di dekat area pemanasan sebelah selatan (dekat gerbang ke terowongan). Tampak beberapa pria melepaskan lempeng penutup got satu per satu. Wah, ternyata ada anak perempuan yang kakinya terjepit lubang di celah-celah antar lempeng itu.Akhirnya lepas juga kaki anak itu. Untung dia perempuan, ga banyak gerak, jadi kakinya nggak patah atau terkilir. Untungnya lagi, anak ini nggak cengeng. “Udah nggak apa-apa ya De’. Yang salah lubangnya kok,” ujar sang ibu sambil mengelus-elus kaki anaknya. Kasihan ya lubangnya, kan dia juga nggak salah apa-apa.

selepas lari langsung nyuci tumpukan pakaian sisa seminar pekan lalu. Padahal biasanya sampe rumah langsung tidur. Aku nyuci sampai 13 potong. Padahal biasanya cuman nyuci 6-8 potong.Habis nyuci aku ke kawan. Soalnya malamnya ada urusan penting banget pokoknya. Hari sudah menjelang sore. Sehabis Asar, waktu mau naik ke lantai 2, si Sari (anak baru Crayon dan Karisma) nawarin jualannya: makanan-minuman ringan. Ada gelas plastik berisi cairan yang warnanya mirip cat tembok. Langsung saya tolak. Karena disodorin terus, akhirnya kubeli juga yang kelihatan warna coklat. Nah, begitu aku mau minum itu minuman di depan komputer, Firman) nyeletuk, “Apaan tuh?”. “Nggak tahu, tadi beli di bawah, kayaknya sih coklat,” jawabku. “Itu bukannya pop ice? Iiih, Salim minum pop ice. Itu kan minuman anak SD hhehehehheheheh…..ternyata hhehehheh

Tidak ada komentar: