Selasa, 15 Desember 2009

Kuliah kerja nyata

Program Kuliah Kerja Nyata telah mengalami beberapa
pengembangan baik dari segi administrasi maupun teknis
operasional, dalam perkembangannya saat ini dituntut
mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang dihadapi bangsa. Seiring dengan hal
tersebut pada saat ini Program Kuliah Kerja Nyata dibawah Wakil
Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Sehingga kedepan diharapkan ada keterpaduan program pengelolaan KKN dengan
pemberdayaan dimana kita tahu menjadi salah satu
Pada hakekatnya, program KKN sangat strategik dalam proses
pembangunaan daerah, hal ini sejalan dengan tujuan dan sasaran KKN
yang telah dirumuskan dalam buku Pedoman KKN yang dikenal
dengan tri gatra KKN yaitu: Personality Development, Community
Empowerment dan Institutional Development.

Dalam situasi bangsa dan negara saat ini yang sedang mengalami
krisis multi dimensi maka program KKN yang dilaksanakan sedapat
mungkin diarahkan sebagai respon aktual perguruan tinggi dalam
rangka ikut menjawab persoalan bangsa. Persoalan-persoalan yang ada
tidaklah akan mudah dipecahkan bila dikerjakan sendiri-sendiri, untuk
itu diperlukan adanya kerjasama yang simbiotik mutualistik diantara
para pelaku pembangunan. Hubungan yang sinergis antara perguruan
tinggi dengan pemerintah daerah mutlak adanya, dengan potensi atau
sumber daya yang dimiliki masing-masing akan tercipta suatu kekuatan
yang sangat besar bagi pembangunan bangsa dan negara.

Perguruan tinggi misalnya mempunyai modal utama yaitu mahasiswa yang
merupakan intellectual capital untuk meraih kemajuan bangsa,
sedangkan daerah mempunyai sumber daya alam yang mungkin belum
dikembangkan dan masyarakat sebagai human capital yang merupakan
sasaran utama pemberdayaan.


Bagi sebagian orang yang sudah dan pernah mengenyam pendidikan tinggi, kuliah kerja nyata (KKN) tentunya merupakan sebuah kegiatan yang akan senantiasa dikenang. Entah karena memang kegiatan KKN yang sangat berkesan, atau kisah yang terjalin selama masa kuliah di masyarakat itu. Tak sedikit mahasiswa yang menemukan pasagan hidupnya di tempat KKN, sehingga istilah KKN pun seringkali dipelesetkan menjadi Kisah Kasih Nyata.

Pada awalnya KKN didesain sebagai sebuah kegiatan yang akan mendekatkan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu dengan masyarakat. Di lokasi KKN yang biasanya berupa kawasan pedesaan terpencil, mahasiswa seyogianya mampu mengaplikasikan ilmu yang telah diperolehnya di bangku kuliah. Mahasiswa dituntut peka terhadap permasalahan yang terjadi di lokasi KKN serta diharapkan mampu memberikan solusi atas masalah tersebut. Bukannya malah menambah masalah di lokasi KKN.

Dalam kenyataanya, di lapangan sering terjadi hal-hal yang tidak patut terjadi. Pernah kita dengar ada mahasiswa KKN yang sempat bentrok dengan warga gara-gara permasalahan sepele. Ada pula mahasiswa KKN yang belum sempat menyelesaikan program pembuatan kartu keluarga meski masa KKN telah berakhir. Serta banyak lagi berita yang kurang sedap didengar telinga.

Permasalahan yang timbul bisa berasal dari masyarakat dan juga dari mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa kerap membawa budaya hidup yang cenderung bebas di lingkungan kost dan kampus. Padahal biasanya, masyarakat di lokasi KKN masih memegang norma-norma agama dan adat.

Mahasiswa "abangan", yang kehidupanya berputar di lingkaran 2K + 2W (kost, kampus, warung, dan warnet), biasanya akan merasa kesulitan untuk bersosialisasi dengan masyarakat. Mahasiswa yang tidak terbiasa berkecimpung dalam organisasi kemahasiswaan, boleh jadi mereka tidak bisa memahami dan menganalisa kebutuhan organisasi kepemudaan di masyarakat. Kadangkala ilmu yang didapat di bangku kuliah sama sekali tidak "nyambung" dengan realita kehidupan di masyarakat.

Oleh karena itu, pusat KKN di perguruan tinggi perlu terus memantau pelaksanaan KKN dan mengevaluasinya dari tahun ke tahun. Pendapat masyarakat, baik dari aparat maupun masyarakat biasa, perlu diserap mengingat yang dijadikan objek KKN adalah masyarakat. Jangan sampai KKN hanya menjadi ajang cari nilai, jalan-jalan, menghabiskan waktu bersantai-santai, cari jodoh, dan transfer budaya-budaya negatif seperti mode pakaian yang kurang beradab dan hal negatif lainya.

KKN alias Kuliah Kerja Nyata, itu tuh kegiatan mahasiswa di sebuah desa yang intinya kita menularkan kemampuan mahasiswa ke masyarakat desa tersebut. Tapi ada juga yang memplesetkan KKN dengan Kisah Kasih Nyata huh tewew.
Ini foto saya pas KKN di sebuah desa di sebelah utara Pulau Ambon desa ini termasuk desa yang berada di bawah pemerintahan kabupaten Maluku Tenga tepatnya antara desa Negeri lima dan desa Aselulu yaitu desa Ureng, apabila untuk memcapai desa ini kita boleh mengunakan bas dari terminal yang berada di ruko batu merah diperkiran 2 jam dalam perjalanan hehehe cape deh mikirinnya. Sewakatu kami sampai di desa Ureng, mobil yang kami tumpangi berhenti di depan rumah kepala kampung (di Ambon kepala kampung biasa di pangil dengan Raja) kami di jemput oleh sekertaris desa Ureng (Sry lupa nama beliua. Maaf yaa pa) kelompok kami termasuk apes pas KKN dimulai kawan saya kena DBD selama seminggu. Jadi pas kegiatan KKN masih lemes dan kalau jalan persis kayak nenek-nenek itu kawan saya.
Di KKN kita banyak kegiatan atau mbanyak-banyakin kegiatan, ada ngajar ngaji anak-anak TPQ setempat yang ada juga kita kalah jago ngajinya, ngadain diklat guru ngaji kerjasama ama ponpes setempat, membuat tugu selamat dating, tempat sampa dan bla - bla yang penting disana gak nganggur malu atuh ama almamater.
Dan kegiatan tambahan lainnya, Kisah Kasih Nyata. Wah urusan ruwet kalau ini mah. Asli ruwet. Yang sudah tunangan ada juga yang hancur gara-gara tunangannya "kesangkut" pas KKN, apalagi yang baru pacaran wah deh, gak jaminan deh. Ujung-ujungnya bikin ngiri juga kita-kita yang gak ada nyangkut barang sebiji hehehe. Tapi ada juga yang lucu, teman saya yang pegang trofi berani "nembung" atau pasnya minta ke orang tua seorang gadis setempat. Itu mah belum hebat euy, yang bikin kita ternbelalak matanya adalah gadis yang ditembung masih kelas 6 SD. wedew. Wah - wah, benar-benar nekat atau apa ya, gak abis pikir deh. hihihihi.
Tapi, emang asyik KKN itu, soalnya kita hidup bersosialisasi dengan lingkungan yang beda dengan kehidupan kita sehari-hari bersama teman-teman yang baru juga, kan lain fakultas. Kenal-kenal juga paling satu dua orang saja. Tentang ada cerita lain dibalik KKN itu, wah itu tergantung kondisi dan anginnya wedew apa maksudnya tuh.

Tidak ada komentar: