Senin, 31 Agustus 2009

PASAR RAMADHAN MALAYSIA


Siapa pun yang sedang membaca tulisan ini pastilah orang-orang yang telah mendapatkan anugerah usia kehidupan dari Allah Swt. sehingga masih mempunyai kesempatan untuk bertemu kembali dengan Ramadhan. Di seluruh Negara yang berpenduduk muslim, hiruk-pikuk dan keramaian dalam menyambut Bulan Suci ini sangat luar biasa meriahnya. Mulai dari wilayah perkotaan hingga pelosok desa, Ramadhan selalu menampilkan nuansa yang berbeda.

Bulan Ramadhan yang senantiasa ditunggu-tunggu umat Islam seluruh dunia sebagai bulan penuh keberkahan telah tiba. Puasa ramadhan adalah kewajiban bagi ummat Islam untuk menjalaninya selama bulan suci ramadhan. Saat bulan suci ramadhan sangat di Malaysia, orang berpuasa sangatlah dihormati oleh orang lain, baik muslim ataupun non muslim. Pengalaman saya selama melaksanakan ibadah puasa ramadhan di Malaysia, sangatlah berkesan dan penuh dengan banyak nilai relegi. Selama melaksanakan puasa di Malaysia, tidak ada satupun orang yang saya lihat merokok disiang hari, jarang sekali saya melihat warung makan yang buka saat waktu umat muslim berpuasa kalaupun ada yang buka pelangan harus mengunakan tanda-tanda tertentu yang mengisyaratkan kalau yang bersangkutan adalah non muslim. saat bulan Puasa. Di Malaysia, orang yang tak berpuasa tak mudah makan seenaknya di luar. Pasalnya, ada petugas yang khusus memantau umat Islam yang tak berpuasa. Para petugas ini tak segan-segan menanyakan identitas untuk mengetahui agama yang dianut. Jika ketahuan, akan dijatuhi sanksi.

Ibadah Puasa yang dilaksanakan pun selalu membawa kenangan, suka-duka, serta romantika tersendiri terlebih bagi saya dan sejumlah mahasiswa yang bermukim di negeri jiran ini. Bagi sebagian mahasiswa Indonesia di Malaysia yang untuk pertama kalinya menyambut 1 Ramadhan di Negara ini akan menciptakan romantika tersendiri. Berpisah jauh dari keluarga membuat hidup bak sebatang kara. Apalagi mereka tinggal di lingkungan yang mempunyai latar belakang dan adat istiadat yang jauh berbeda. Bagi saya ketika awal bualn puasa perasaaan kesendirian bercampur kerinduan yang mendalam, terbayang oleh saya, beragam keindahan berpuasa di tanah air bersama keluarga. Saat-saat membantu ibunda membuat makanan untuk keperluan berbuka puasa. Saat-saat membantu ibunda menanak nasi, membuat kolak, sampai menyiapkan makan. Bayangan tinggal bayangan, keinginan pun tinggal keinginan. Inilah memori dan persaan sewaktu berpuasa di Malaysia

Di negara jiran, Malaysia, Ramadhan selalu disambut antusias. Namun, tidak ada sesuatu yang berlebihan. Biasa saja. Fenomena yang menonjol justru terletak pada semangat manusianya yang berlomba-lomba dalam kebaikan. Khususnya dalam memberi makan, sedekah, dan menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa. Selama dua tahun di Malaysia, bagi saya Ramadhan benar-benar bulan penuh berkah. Di berbagai lokasi, banyak tenda tempat untuk berbuka puasa. Jangan tanya bagaimana di masjid-masjid. Itu sudah menjadi kebiasaan umum.


Ketika saya menyiapkan makanan untuk berbuka bisa saya pergi ke pasar Ramadhan yang jaraknya tak jauh dari rumah tempat tingal saya, ketika berbicara tentang Pasar Ramadhan, setiap orang ada pendapat atau pandangan masing - masing. Biasanya kalau pergi ke Pasar Ramadhan, terdapat macam - macam makanan dan minuman ada. Ramadhan di Malaysia. Apa kelainan yang ada bila kita mengunjungi negara Malaysia di bulan ramadhan berbanding kunjungan di bulan-bulan lainnya? Jawabannya adalah Pasar Ramadhan. Pasar Ramadhan adalah pasar yang menjual makanan, atau kue-kue dan minuman khas untuk persiapan berbuka puasa. Biasanya pasar ini bertapak di lokasi-lokasi tertentu. Selalunya pasar ini dibuka selama sebulan penuh. kemeriahannya biasanya berlangsung pada awal bulan saat orang datang beramai-ramai dengan semangat membeli yang masih tinggi.

Pembeli akan berkurangan pada minggu terakhir karena sebahagian besar dari mereka mulai 'balik kampung' atau mudik untuk merayakan lebaran. Zaman sekarang dimana ramai pasangan suami isteri bekerja, adanya pasar ramadhan memudahkan para isteri menyiapkan hidangan berbuka puasa tanpa perlu bersusah-susah memikirkan menu harian. Semua tinggal lihat, pilih dan tunjuk. Biasanya karena 'lapar mata' dan main tunjuk inilah, terkadang pembaziran kerap berlaku. Pada saat jualan sudah penuh tersedia di atas meja dan waktu berbuka puasa tiba, barulah kita sadar bahwa makanan yang dibeli sesungguhnya melebihi kapasitas perut seisi keluarga. Seperti kita juga, orang melayu ini suka makan.... Berbagai pilihan makanan tradisional ditawarkan untuk pembuka selera ketika berbuka puasa.

Seawal pukul 4 sore (maghrib pukul 7:20 malam) para penjual telah menyiapkan tenda kecil untuk menjajakan makanan berbagai aneka kue mereka. Pilihan yang ada dimasak dengan berbagai cara mulai dari panggang-memanggang, goreng-menggoreng, kukus-mengukus ataupun rebus-merebus. Kesemua ini tentunya tidak akan membosankan selera lidah kita. Berbagai jenis bubur, nasi, bakmi, kue dan aneka minuman tersedia untuk mengubah selera pelanggan setiap hari.

Sebaik-baiknya adalah makanan yang tidak dimasak diatas api, seperti kurma. Ada berbagai pilihan kurma yang siap didatangkan dari luar negara seperti Iran, Turki, Maroko, Arab Saudi dan negara di timur tengah lainnya, jenis tekstur dan rasa. Untuk tidak mengejutkan sistem penghadaman (pencernaan) perut kita, sebaiknya berbuka dengan makanan yang bertekstur lembut. bubu adalah antara pilihan yang bisa kita jumpai, seperti bubur kacang hijau, pulut (ketan) hitam, bubur caca, pengat (kolak) pisang, bubur sagu, pengat labu dan banyak lagi. Masing-masing siap dikemas dalam tupperware dan dijual dengan harga RM 1.00 (sekitar Rp 2500,-)

Kata kawan tiada ramadhan tanpa Bubur lambuk. Bubur ini adalah bubur nasi yang dimasak dengan santan. Dimasukkan daging yang telah dipotong halus-halus (tipis-tipis kali ya bahasa Indonesiannya hehehe...) dan campuran udang kering (ebi). Bubur lambuk ini biasanya menjadi pilihan untuk dihidangkan pada acara berbuka puasa di surau, mesjid atau dibahagikan secara percuma (gratis) setelah dimasak beramai-ramai oleh penduduk setempat di kawasan yang setikat RT/RW di Indonesia


Minuman berbagai rasa dan warna, ataupun jus buah (fruit juice) tidak ketinggalan menyerikan pasar Ramadhan 'bulan terbaik dari 1000 bulan' ini. Mulai dari air tebu, air barli, air soya, air jagung, air kelapa muda dan banyak lagi menjadi pilihan untuk melepas dahaga saat berbuka. Popia Banjar adalah satu dari puluhan panganan yang menjadi tumpuan ramai untuk dinikmati. Sebetulnya ini hanyalah lumpia goreng yang siap disiram dengan 'cili sos'. Rasa saosnya manis-manis pedas. Karena 'ramping'nya lumpia goreng ini, harganyapun hanya 'Tiga seringgit'. Maksudnya tiga buah lumpia harganya RM1.00. Bukan 'Seringgit tiga' ! Sebab, ini artinya RM1.30 atau seringgit tigapuluh sen.

Penganan lain seperti Ketayap (dadar enten), Kue Lapis (warna merah-putih), Serimuka (warna hijau-putih), Kue Talam (warna coklat-putih), kue Buah Melaka (klepon), Tahu Sumbat (tahu isi -tauge, timun dan wortel dihiris korek api dimakan dengan cili sos-), kue Tepung Pelita (warna putih-hijau dalam takir), ataupun agar-agar dengan berbagai warna dan perisa turut memeriahkan pesta makanan di pasar ramadhan.

Perut orang melayu rasanya tidak afdol kalau belum terisi nasi. Dari Nasi Lemak (warna putih santan), Nasi Ayam (warna kekuningan), Nasi Tomato (warna kemerahan), Nasi Kerabu (warna kebiruan), Nasi Dagang (warna berbintik kecoklatan) ataupun Nasi Pecel Indonesia tidak ketinggalan ikut mengambil bahagian Semua tersedia, pilihan terpulang kepada pelanggan (pembeli). Nasi Dagang dan Nasi Kerabu adalah makanan tradisional dari Kelantan. Yang menarik dari Nasi Kerabu adalah ketika ditanak nasi dicampur dengan pewarna sehingga menghasilkan warna kebiruan. Di negeri asalnya, biasanya warna kebiruan ini dihasilkan dari perahan air yang dicampur bunga berwarna ungu. Lazimnya dimakan dengan beberapa jenis lauk seperti pada Nasi Campur.

Bila kita menyebut ketupat di Malaysia maka yang terhidang adalah ketupat dari beras ketan yang dibungkus dengan daun nipah dan berbentuk segitiga. Biasanya dihidangkan pada waktu lebaran dimakan dengan kari daging atau rendang. Selain sate ayam ada juga pilihan sate dagin Maksudnya daging lembu. Untuk pengetahuan anda, orang melayu tidak menyebut daging sapi.

Untuk anak-anak, roti John adalah pilihan mereka. Ini adalah roti yang panjangnya 40cm. Isinya lebih kurang sama dengan isi martabak telur di Indonesia. Dijual dengan harga RM3.00 roti ini benar-benar mengenyangkan. Selain Roti John ada juga Roti Jala, Roti Boom, Roti Kebab dan Roti Canai. Roti Canai dan Nasi Lemak (nasi uduk) boleh dikatakan adalah suatu 'keharusan' bagi orang Malaysia untuk menu sarapan pagi mereka bila ramadhan berakhir. Roti Canai sebenarnya sama dengan kulit martabak telur di Indonesia. Biasanya dihidang dengan sambal tumis ikan bilis, dan kuah kari ayam. murtabak atau martabak dalam bahasa melayu adalah yang paling laris dijual. Ada dua pilihan untuk intinya yaitu ayam atau daging. Harga RM 2.00 untuk setiap keping bisa dibeli dengan ukuran setengah dari martabak kita. karena asal makanan ini dari India maka rasanyapun lebih berrempah.


Tradisi pasar Ramadhan di Malaysia ternyata menarik sebagian warga yang tinggal di sekiratan lokasi, merak mendatangi pasar Ramadhan itu untuk berbelanja makanan berbuka ada juga yang datang hanya untuk melihat-lihat atua dan yang datang untuk mencari suasana baru selama bulan Ramadhan, pengunjung pasar ramadhan ini juga berasal dari orang-orang dari luar kompleks hentian kajang. Pasar Ramadhan ini di buka sejak pukul 15:00 sampai masuk pada berbuka. Pasar Ramadhan ala Malaysia ini tidak ubahnya seperti sebuah pasar tetapi bukan dalam bentuk bangunan yang permanen Pasar yang bersifat sementara atau sengaja dibentuk terutama di kawasan atau daerah yang berdekatan dengan kompleks perumahan.

Bagi orang Indonesia yang sudah lama tinggal di Malaysia baik sebagai
mahasiswa, pedagang maupun sebagai tenaga kerja, pasar Ramhdan bukanlah
satu hal yang asing lagi karena di Indonesia juga banyak pasar Ramadhan yang ditumbuhkan selama bulan Ramadhan. Di sebalik semaraknya kegiatan pasar Ramadhan di Malaysia, mungkin pengunjung banyak yang tidak tahu, bahwa sebahagian besar dari mereka yang berjualan itu adalah berasal dari Minangkabau atau disebut orang
Padang. Walaupun kadang-kadang mereka berbahasa Melayu tetapi logat dan
perilaku mereka tidak dapat menutupi "gaya minangnya.

Yang jelas, pasar Ramadhan mendatangkan rezeki bagi banyak warga Malaysia, karena pasar Ramadhan membuka kesempatan kerja bagi mereka. Pendapatannya pedagang di pasar Ramadhan bisa mendapat 5.000 ringgit pada bulan Ramadhan. Di pasar Ramadhan, bisnis juice buah segar menjadi salah satu bisnis yang banyak dijumpai di pasar-pasar Ramadhan di Malaysia. Juice buah mulai dari yang kalengan sampai juice buah segar, termasuk cendol dan air kelapa menjadi penawar dahaga yang paling diminati Muslim Malaysia setelah seharian berpuasa. Yang paling banyak diminati, kata seorang penjual, adalah sari air kelapa segar

Jadi..... Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Hindarilah mendapat masalah dengan makan dan minum di siang hari di tempat umum bila berkunjung ke Malaysia di bulan puasa.

Tidak ada komentar: